Jumat, 15 April 2016

Aku Ingin Kembali ke 18 Tahun Lalu

Menjadi dewasa ?
Yaaa pasti semua orang akan dewasa pada waktunya. Kapan ? tidak ada yang tau. Menjadi dewasa bukan suatu keinginan, tapi keharusan. Setiap orang pasti akan menjadi dewasa, menjadi dewasa berarti siap untuk menerima sepaket urusan dunia yang sangat banyak dan kadang menjadi beban pikiran. Setelah menjadi dewasa pastilah pundak ini penuh dengan sejuta beban yang banyak menyebabkan strees pada orang dewasa. Pernah melihat orang tua kita tiba-tiba murung atau marah, bisa dipastikan sebabnya karena hal yang satu itu. Yaaaa, proses menuju pendewasaan diri memang tidak mudah. Kita ditempa dengan logam terkuat, dijunjung sampai langit tertinggi, dijatuhkan sampai palung terdalam dan bahkan ditusuk dengan katana tertajam. Proses ? setiap orang pasti berproses menjadi dewasa, hanya saja proses tiap orang itu berbeda. Ada yang dewasa dengan kemewahan dan serba cukup ada pula yang dewasa dengan penuh perjuangan hidup. Ya begitulah, banyak jalan menuju Roma. Mungkin bagaimana kita menjadi dewasa sudah ada yang menentukan, kita hanya tinggal menjalani saja.
Belum menjadi dewasa, hanya baru proses saja sudah begitu banyak masalah dan beban yang menerpa. Bagaimana kelak kalo sudah dewasa ? haaaahh, pasti lebih dari ini.

Jujur, kalo masalah yang ada ini dipikir-pikir, tak mampu rasanya melewati semua ini. Muncul banyak pertanyaan, bagaimana menyelesaikannya, apa yang harus aku lakukan, bagaimana kalau begini dan begitu dan masih banyak lagi. Mulai dari masalah keluarga, sekolah, persahabatan, keuangan bahkan sampai masalah asmara atau percintaan.
Keluarga ? ketika kita mulai dewasa kita akan di ajak untuk menjadi salah satu pengambil keputusan dalam keluarga. Tadinya kita tidak mengerti masalah apa yang sedang dihadapi keluarga dan perlahan mulai diajak untuk berbincang dan menyelesaikan masalah keluarga. Karena kita dianggap sudah mampu untuk mengambil keputusan dan berpikir lebih rasional dan realistis. Karena kita dianggap sudah dewasa.
Sekolah, teman dan persahabatan, atau lain sebagainya ? mungkin hal yang satu ini juga banyak dirasakan banyak orang yang menuju kedewasaan. Geng, group atau kelompok seperti itu banyak kan ?. pasti kalian juga punya group seperti itu dan diberi nama group sebagai tanda eksistensi kalian. Ya itu wajar lah dalam proses menuju kedewasaan. Masalahnya ? cukup banyak. Misalnya persaingan antar teman, permusuhan yang dimulai dari rasa kesal atau benci dengan seseorang, dan masalah-masalah kecil disekolah atau kampus yang bisa menjadi besar, ataupun masalah palam hal akademik. Nah kadang yang paling sering dihadapi ya ini, masalah dalam bidang akademik, karenya hampir 50% hari-hari pada masa ini dihabiskan untuk belajar dan sekolah. Otomatis masalah tentang hal yang satu ini cukup banyak.
Dan yang terakhir dan yang terpenting dari semuanya adalah…….
Masalah asmara dan percintaan.
Entah kenapa hal ini menjadi peringkat nomor satu dari semua masalah yang ada pada proses menuju kedewasaan. Asmara dan percintaan menjadi momok yang harus dihadapi semua orang yang akan dewasa. Mulai muncul rasa tertarik dengan lawan jenis, atau bahkan sejenis, eeehh, maaf gak boleh ya. Ya begitulah, mungkin ini inti dari semua masalah dari proses pendewasaan diri seseorang. Kalo bicara tentang asmara, ah sudahlah tak akan ada habisnya. Masalah yang satu ini sangan rumit, sangaaatt. Tak jarang pula ini menjadi induk dari semua masalah yang ada. Banyak yang bunuh diri gara-gara cinta, ada yang gila dan strees gara-gara cinta dan ada juga yang sampai melupakan keluarga gara-gara cinta. Memang dasar yang namanya ‘cinta’ ini susah sekali untuk dipahami. Membaca 100  buku dengan 1000 halaman pun belum tentu bisa menjelaskan 100% tentang cinta. Nah untuk masalah yang satu ini, inilah yang menjadi faktor terbesar ku untuk berpikir bahwa “Aku tak ingin dewasa”.
Entah kenapa kalo memikirkan hal yang satu ini bikin pikiran dan otak jadi panas. Sepertinya tak akan ada habisnya kalo terus begini. Masalah percintaan bikin pusing. Memang sih, sekali lagi, hal seperti ini sangat wajar terjadi dalam proses pendewasaan. Tapi ya begitulah, hanya saja sering terpikir kalo “aahh, mending jadi ank kecil aja deh. Gak mau jadi dewasa”. Hahahaaa, ya walaupun gak mungkin juga sih, tapi ya…… begitulah.
Saking seringnya mikirin masalah asmara dan percintaan ya jadinya begitu, sering mikir….. “Aku pengen balik aja ke 18 tahun lalu, saat aku masih kecil dan belum mengerti namanya ‘CINTA’ saat yang paling menyenangkan, setiap hari kerjanya cuma main, makan dan tidur. Gak ada yang dipikirin, semua hal dilakukan begitu saja, setiap hari dilalui dengan sederhana, dan semua berjalan lancar sebagaimana mestinya”
Hahahaaaa, ya walaupun gak mungkin kan. Karena setiap proses dalam hidup haru tetap berjalan dan kita sudah ditakdirkan untuk ini. Harus melewati semua ini apapun konsekuensinya dan lengkap dengan sepaket masalah-masalah tadi.
Dan yang terpenting, ingatlah guys….
“Semua akan indah pada waktunya”, akan ada saat dimana kita akan berpikir bawha proses ini lah yang membawa kita menuju kesuksesan dan proses ini lah yang menjadi bekal kita kelak. So, tetap semangat sobat. Jalani semuanya, badai pasti berlalu.
See you….

Risky

Kamis, 14 April 2016

Cerita Seorang Perantau

Aku Seorang Perantau, Bagaikan kelomang kecil yang keluar dari cangkang dan mencari cangkang baru, bagaikan burung albatros yang merindukan daratan tempat kelahiran.

“Dunia adalah sebuah buku, dan mereka yang terus berdiam di rumahnya hanya khatam satu halaman saja.” [www.hipwee.com]

Buat kamu yang sedang merantau, yaa nasib kita sama. Seperti pepatah diatas dunia itu luas guys dan yang kita tau saat ini hanyalah sebagian kecil dari dunia ini. Banyak tempat yang sebenarnya ada dan tidak kita ketahui, banyaak bgt. Sebenarnya hal itu tidak tersembunyi, hanya saja tidak terjangkau. Mungkin salah satu cara mengetahuinya ya dengan merantau. Mungkin.
Hal pertama yang harus diingat adalah, aku tidak memilih untuk merantau, tapi merantau yang memilihku, eeeeaaaaaaa…
Jujur, pilihan untuk meninggalkan keluarga, teman dan kampung halaman bukanlah pilihanku. Saat itu memang sudah ditakdirkan untuk melanjutkan sekolah di luar daerah. Banyak yang harus dipikirkan sebelum mengambil keputusan besar seperti itu. Ditambah lagi bayangan-bayangan menyeramkan di perantauan yang selalu menjadi momok yang di takuti.
Singkat cerita, keputusan pun diambil, dan…….
Jadilah aku seorang perantau.

“Keluar dari zona nyaman ? Siapa takut.”
Merantau itu artinya melepaskan dan meninggalkan semua yang kita punya dan memulai semanya dari awal, dari 0. Semua yang kita nikmati sebelumnya harus dilepas, keluarga, teman, sahabat, gebetan mungkin, dan semua rutinitas yang biasa kita lakukan harus di tinggalkan, SEMUA. Tidak ada lagi yang namanya zona nyaman, yang dulunya makan tinggal makan, tidur tinggal tidur, semua fasilitas sederhana yang ada bisa langsung pake. Sekarang.? Mau makan harus masak atau beli dulu, mau ngapa-ngapain harus ada usaha lebih dan gak segampang dulu lah. Memang semua yang kita punya dulu sudah cukup, tapi apa hanya dengan cukup itu kita sudah puas ? Tidak, hidup ini bertujuan untuk mencari yang lebih dari cukup.
Sejak saat itu, mulai memotivasi diri sendiri dan memberikan sugesti kalau semua ini akan baik-baik saja. Sedikit demi sedikit mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Ya memang gak mudah sih tapi itu yang harus dilalui, dan “hey, aku berhasil”
seperti kata pepatah,
“Dimana langit dipijak, disitu langit dijunjung”. Mungkin pepatah ini cukup mujarab. Hahahaaa…..
Belajar hal baru, bahasa baru, kebudayaan baru dan serba baru yang lainnya. Boleh diakui banyak pengalaman baru yang bisa di dapat. Banyak cerita yang bisa di ceritakan. Dan yang paling penting, kita harus tinggal sendiri dan harus bisa mengurus diri sendiri, kalau bukan dimulai dari diri sendiri siapa lagi, dengan begitu kita belajar mandiri dengan sendirinya.

“Tanah perantauan memang belum tentu memberikan rasa nyaman. Namun bukankah kesuksesan selalu bermula dari keraguan dan ketidaknyamanan?” [www.hipwee.com]

Mungkin tanah rantau gak selamanya nyaman buat kita, ada kalanya masalah-masalah di tanah rantau berusaha menggoda kita. Bukankan hampir setiap malam di bulan pertama perantauan kalian selalu ingat untuk pulang ?. Tapi disinilah aku belajar bagaimana rasanya perjuangan dalam hidup yang ‘sebenarnya’. Belajar bagaimana mengatur keuangan sendiri, dengan dihantui mitos kalo anak kos tiap akhir bulam makannya mie instan dan obat maag. Jujur, itu pun pernah kurasakan, ternyata mitos itu benar guys. Perlahan tapi pasti belajar dari setiap lekuk kehidupan baru di tanah rantau membuatku sadar tentang banyak hal, mulai dari hidup, keuangan, asmara dan perjuangan hidup.
Saat mengatur keuangan sendiri, saat itulah aku belajar bagaimana susahnya mencari dan mengatur keuangan. Saat dompet mulai menipis dan segan untuk bilang, ‘pak, duitku abis’ saat itulah berbagai strategi mulai bermunculan, mulai dari makan siang jam 3 sore dengan tujuan biar kenyangnya sampe malam jadi malam gak perlu makan lagi, terus sering gak sarapan dan lanjut aja dengan makan siang biar lebih irit, dan juga yang paling sering adalah beli telor dan nasi putih terus goreng sendiri jadinya makan nasi putih pake telor dan itu dilakukan dalam beberapa hari. Bosan ? pasti, tapi iniah pelajarannya. Pelajaran yang dapat diambil, Hemat guys, itu pointnya.

“Sang Pengambil Keputusan”
Sebagai seorang perantau yang 100% mengurus diri sendiri dan melakukan semuanya sendiri, ada satu hal penting lainnya. Hal itu disebut ‘Keputusan’. Merantau artinya bebas, bebas untuk melakukan apapun tanpa ada yang melarang. Tapi ingat, kebebasan itu datang lengkap sepaket dengan konsekuensinya. Belajar untuk mengambil keputusan dengan memikirkan selangkah dua langkah kedepan, apa yang akan terjadi kalo begini, kalo begitu dan lain seterusnya. Dengan demikian kita dapat belajar banyak dari pengalaman yang satu ini. Karena apa, karena nantinya pengalaman yang satu ini akan sangat penting buat masa depan. Heheheee…..

“Teman baru, keluarga baru”
Pada dasarnya menjadi seorang perantau bukanlah sesuatu yang spesial, karena sebenarnya diluar sana sangat banyak orang dengan status merantau. Kita merasakan hal yang sama, rasa yang sama, dan mungkin pola pikir seorang perantau yang sama. Hal tersebuat lah yang bisa membuat anak-anak rantau itu dekat dan saling bersahabat. Menjadi suatu hal yang wajib untuk anak rantau mencari teman baru di perantauan, karena dengan begitu kita dapat melampiaskan rasa kesepian menjadi rasa saling memiliki, eeeeaaaa….
Aku sendiri banyak belajar dari sesama anak perantauan, bahasa mereka dan pola pikir mereka pun harus saling memahami. Rasa yang sama yaitu jauh dari orang tua membuat banyak anak perantauan menjadi sangat dekat satu sama lain. Tak jarang sebagian besar dari kita menganggap orang-orang inilah keluarga baru kita ditanah rantau. Mungkin memang seharusnya begitu, kalo bukan kita yang saling menjaga, siapa lagi.

“Merindukan rumah ? Istilah pulang kampung menjadi moment yang paling dinanti”
Yuuppss, pulang kampung. Istilah ini sering digunakan para anak rantau untuk menyebuat moment dimana tiba saatnya untuk pulang ke kampung halaman dengan sejuta rasa rindu yang di bawa bersama dengan tetesan air mata yang sengaja disiapkan saat bertemu dengan orang tua dan keluarga. Moment ini adalah saat yang paling dinantikan para rantau-ers.
So, jangan lupa menabung guys. Ya duitnya nanti bakal di pake buat pulang kampung. Apalah artinya uang bila dibandingkan dengan bayaran rasa rindu yang terlampiaskan saat melihat senyum orang tua kita. Hehhmm, jadi baper nih.
Tapi ya begitu lah ya, kalo udah pulang kampung anak rantau identik dengan istilahnya SPBU Pertamina, “Mulai dari 0 ya”. Maksudnya, kita udah nabung berbulab-bulan bahkan bertahun-tahun, sekalinya di pake buat pulang kampung langsung habis. Jadi ya tabungannya mulai dari 0 lagi. Hahahaaa….

“Merantau memberi pengalaman yang menakjubkan, dan jalan untuk menemukan jati diri”
Naaahhh, begitu lah. Merantau memberikan banyak dampak, baik positif maupun negatif. Tergantung masing-masig dari kita bagaimana menyikapi tentang hal ini. Segala sesuatunya pasti punya dua sisi, baik dan buruk atau positif dan negatif. Nikmatilah masa-masa indah ini, karena tidak semua orang bisa seberuntung ini dan tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama seperti ini. Banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa didapat dari merantau, kalo di tanya apa saja pengalaman itu ? mungkin tak akan cukup bila di ceritakan disini, karena terlalu banyak. Penasaran ?, cobalah tanyakan pada teman kalian yang merantau dan dengarkan keluh kesah mereka serta cerita seru yang mungkin tak akan pernah terjadi bila tak merantau.
Bahkan dalam perantauan juga proses dalam menemukan jati diri. Lebih mengenal diri sendiri dan orang lain, dapat lebih mengerti bagaimana harus bersikap dengan orang lain serta lebih menghargai hidup dan orang lain.
Guys, manfaatkan lah masa muda ini untuk mencari cerita dan pengalaman sebanyak-banyaknya, karena cerita ini nantinya akan menjadi preambule sebelum tidur bersama orang yang kita cintai kelak.

FYI, aku sudah merantau sekitar 5 tahun, dan mungkin sekarang akan lebih lama lagi. Mulai merantau sejak lulus SMA sampai telah bekerja saat ini. Dan……… percayalah, sangat banyak cerita dan pengalaman yang sudah terekam dalam memori ini.

So, jangan takut untuk mencoba keluar dari zona nyamanmu dan selalu motivasi dirimu untuk terus mengejar mimpimu.

Risky


Jumat, 08 April 2016

Halloo guys…
Lama tak bersua, gimana kabar nya ?
haaaahh, kalo ditanya kenapa gak pernah nulis lagi, jawabannya panjang pake banget. Karena sesuatu dan lain hal yang berhubungan dengan kesibukan kehidupan yang tak pernah lekang oleh waktu. Hahahaa mirip lirik lagu ya.
Oke deh, jujur hampir setahun terakhir ini tak ada yang sempet di tulis, karna terlalu banyak, terlalu panjang, terlalu ribet, terlalu menjadi beban pikiran dan masih banyak terlalu-terlalu yang lain lagi. Intinya masalah lagi pada numpuk sampai-sampai gak tau mana yang harus di selesaikan duluan dan mana yang mau di tulis, ya jadinya semua gak terlampiaskan dalam goresan di media. Maklumlah remaja beranjak dewasa itu merasakan banyak hal baru yang mungkin baru pertama dirasakan, hahahaa berasa masih muda, padahal….. ah sudahlah.
Next, rencananya sih mau mulai lagi nulis. Tapi seperti kata pepatah, ingin memeluk gunung tapi apa daya tangan tak sampai. EEhhmmm, korelasinya dimana ? cari sendiri, saya aja bingung. Ya intinya kita boleh berencana, tapi apa yang terjadi besok, besok, besok dan besok lagi kita gak ada yang tau.


So…. Doain aja biar bisa istiqomah buat ngisi goresan media ini lagi. Hehehe. 

Sabtu, 25 Oktober 2014

Tanpa Judul

Sebenarnya sebuah benda itu bisa saja punya lebih dari satu bayangan

Hanya bagaimana orang lain melihat, dari sisi mana bayangan itu akan lebih baik

Namun, kala semua bayangan itu hanya dilihat dari satu sisi saja

Maka hanya akan ada bayangan yang semu dan membingungkan

Apakah tidak mencoba menelaah lagi bayangan mana yang harus di hilangkan

Dan bayangan mana yang harus dipertahankan ?

Saat semua itu hanya dilihat dari satu sisi saja,

Apakah kalian bisa tau apa yang ada di sisi lainnya ?

Sekarang cobalah tarik garis dari titik saat ini, mundur jauh saat titik awal bermula

Penolakan dan seribu satu alasan terucap tanpa terpikir

Hanya karna aku sudah tau bayangan yang akan terbentuk akan seperti ini

Sekaran coba cari mesin waktu

Dan kembali dimana saat rasa ragu itu hadir, dan bayangan itu masih samar

Apakah tidak ada yang menyadarinya.?

Apakah tidak ada yang mencoba menarik garis ke titik awal.?

                                    ***
Sindiran, cacian, umpatan, dan masih banyak lagi
semua itu sudah tak lagi ampuh

Untuk menembus prinsip yang terbentuk sejak lama

Sekarang,
Prinsip, logika, perasaan, dan bahkan kejiwaan
sudah tak berbatas lagi

Semua tampak sama dan tercampur
Prinsip....
Logika....
Perasaan....
Bahkan Kejiwaan....
Apalah arti semua itu, Kosong

Memang benar, hidup itu kadang tak adil

Saat yang bersamaan aku berpikir untuk memperbaiki tetangga, mencoba memberinya bimbingan, memantapkan pijakannya, mencarikan tongkat untuk menopang kerapuhannya, dan mencarikan lilin terkecil sampai obor terbesar.

Dan semua itu ku lakukan sebelum semua terlambat, sebelum kesalahan kesalahan itu menumpuk bak gundukan pasir di tepi jalanan.

...
Tapi,

Apa yang ku rasakan sekarang.?

Rasanya aku tak merasakan hal yang sama dengan tetanggaku

Mengapa aku berpikir melakukan itu, tapi mereka tak melakukan hal yang sama dengan yang ku lakukan kepada tetanggaku. Tapi mereka malah membiarkan gundukan itu semakin membesar dan kemudian diledakkan dengan bom atom.

Selanjutnya...??
Silakan lanjutkan sendiri.

....................................................................................................................................................

Sabtu, 30 Agustus 2014

Liburan 2014 ( Pemangkat - Singkawang - Pulau Lemukutan )

    Setelah beberapa waktu belakangan ini jarang banget update blog, dikarenakan sekarang ini masa masa liburan dan pulang ke Pontianak. Jadi lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur, nonton, makan, jalan jalan, dan malas malasan saja. Haaahh, akhirnya sekarang baru sempat nulis lagi, dan sekarang mau membahas tentang liburan tahun ini. Liburan tahun ini cukup seru, karena impian beberapa tahun lalu terwujud sekarang. Yaitu pergi ke pulau di sekitar Prov. KalBar, salah satunya Pulau Lemukutan.




     # Pemangkat

Jum'at, 22 Agustus 2014 ~ Minggu, 24 Agustus 2014
Perjalanan dimulai dari Pontianak jam 16.00 WIB menuju Singkawang dan dilanjutkan ke Pemangkat. Ptk - Skw memakan waktu sekitar 3 jam, Skw - Pmk memakan waktu sekitar 1 jam. Jadi kira kira perjalanan sekitar 4 jam. Oke, singkat cerita pergi ke pemangkat untuk mengunjungi rumah tanah kelahiranku yang menyimpan banyak kenangan masa kecil, hheheheee.








     # Singkawang dan Pulau lemukutan

Senin, 25 Agustus 2014 ~ Rabu, 27 Agustus 2014
Perjalanan di lanjutkan ke Singkawang dan Pulau Lemukutan, ini kali pertamanya melakukan penyebrangan ke pulau yang sudah lama di tunggu tunggu. Senin pagi kita mulai berangkat dari singkawang menuju tempat penjemputan kapal kemudian di lanjutkan ke pulau lemukutan, kira kira perjalanan sekitar 3 jam. Sampai di pulau langsung mencari tempat istirahat. Sorenya lagi lagi untuk yang pertama kalinya kita snorkling. Suasananya lumayan lah, lautnya biru kehijauan banget. karangnya masih lumayan bagus walaupun ada beberapa yang sudah rusak. Tidak lupa juga liat sunrise dan sunset loh. Yaaaaaa, kalau mau diceritakan detail pasti panjang bgt, banyak hal yang kita lakuin disana, yang pasti jalan jalan lah. pengalaman lainnya yaitu saat perjalanan pulang gelombang sedang tinggi tingginya, alhasil kapal terombang ambing begitu kencang. sempat menaikan adrenalin.
Pamer foto aja ya, mungkin dari foto dapat tersiratkan pengalamannya. Hhhhehee.





































Oke, begitu lah sedikit cerita dari liburan ini. lumayan seru lah.
Sekian........

~RiskyHalil~