Selasa, 25 Maret 2014

Bumi, Bulan, dan Matahari

      Pernah suatu waktu aku terpana sejenak, tak mampu berkata kata saat ku terdiam di hadapannya. Dia memang tak mampu bersinar sendiri, dia meminta bantuan sinar dari dzat lain. Tapi, dengan itulah dia bertahan. Kadang aku bertanya, mengapa dia begitu setia pada bumi. Apa yang telah bumi berikan padanya hingga dia tak mampu untuk meninggalkan bumi. Dia selalu menjaga bumi seharian, semalaman. Tak pernah dia berhenti walau sejenak. Apa yang telah bumi lakukan pada dia, sehingga dia tak pernah pergi meninggalkan bumi. Dialah Bulan. Entah apa alasannya bulan dan bumi diciptakan dan ditakdirkan untuk terus bersama. Bumi bukan hanya punya bulan, tapi bumi juga punya matahari. Matahari jauh lebih hebat dari bulan, bahkan tanpa matahari bulan pun tak akan mampu bersinar. Bumi memilih keduanya, dam membagi adil. Matahari 12 jam, bulan 12 jam. Tapi bulan yang selalu ada untuk bumi, hebatnya lagi bulan tidak cemburu dengan matahari. Bulan mau berbagi menjadi penghias bumi.Tanpa mereka, bumi tak akan berarti. Tanpa mereka, bumi hanyalah bumi.

      Suatu saat aku berfikir, ku ingin menjadi seperti bumi. Selalu dilindungi oleh bulan dan menghiasi langit di malam hari. Kadang juga aku berfikir, ku ingin menjadi seperti bulan. Selalu melindungi bumi dan menjadi penghias langit saat gelap datang. Tapi aku tak ingin menjadi seperti matahari, karena aku tau, bahwa aku tak sehebat matahari.

Hikmah apakah yang dapat kita petik.?
Kita renungkan masing-masing.

~RiskyHalil~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar